Minggu, 09 Februari 2020

Februari 09, 2020

PEKABARAN INJIL GKI DI TNAH PAPUA
DALAM PERSPEKTIF MARTURIA
Sebuah Reinterpretasi
Pdt. Daniel Kaigere, S.Th

PENGANTAR
Pada tanggal 5 Februari 2013, usia Pekabaran Injil bagi Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua akan memasuki satu setengah abad lebih, atau tepatnya 158 tahun. Dalam usia seperti ini pasti telah  banyak hal yang dikerjakan. Namun sebagai Gereja yang Injili, GKI harus konsisten pada panggilannya di dalam Kristus, serta Amanatnya sebagai gereja yang terus memberitakan Injil Kristus (Tata Gereja, Bab II, Pasal 6, ayat 1). Amanat ini harus diemban secara bertanggung jawab dan kontinyu, serta dievaluasi dalam moment-moment khusus gerejawi (Sidang, Konferensi, Konsultasi).
Adalah tepat bahwa pada Konferensi Misi Pekabaran Injil ini, dilakukan evaluasi terhadap tugas tanggung jawab gereja. Tugas konferensi yang kedua ini adalah melakukan pencerahan terhadap pemahaman bersama dalam tugas gereja di bidang Kesaksian, Persekutuan dan Pelayanan.
Secara khusus tugas dari sesi ini adalah melakukan pencerahan atau tepatnya re-interpretasi terhadap apa itu tugas kesaksian gereja serta penerapannya dalam GKI Di Tanah Papua. Maksud penerapan disini  adalah tentang  optimalisasi perangkat  dan struktur Gereja Kristen Injili Di Tanah Papua, dalam pelaksanaan Misi Pekabaran Injil. Oleh sebab itu, sesi ini diberi judul: MISI PEKABARAN INJIL  DALAM PERSPEKTIF MARTURIA: Sebuah Re-interpretasi.
Tujuan akhir sesi ini ialah :
Tujuan akhir dari sesi ini ialah adanya pencapaian pemahaman bersama tentang Marturia sebagai salah satu cakupan dari Misi Pekabaran Injil yang dilakukan oleh gereja.
Seluruh alat pelayanan gereja serta perangkat strukturnya di berbagai aras ( Jemaat, Klasis dan Sinode ) dapat menjadi  alat Marturia yang ampuh.

MISI PEKABARAN INJIL
Pengertian Misi
Asal kata dari missio (bhs. Latin) yang artinya: pengutusan. Dalam Greek New Testament (Alkitab PB berbahasa Yunani) digunakan istilah  apesteilas, apesteilas  yang artinya juga sama, yaitu pengutusan.
Mengapa Gereja Melakukan Misi?  
Mengapa Gereja melaksanakan Misi? Karena Amanat Kristus: “Sama seperti Engkau         
telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia;” (Yoh. 17:18). “...Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” (Yoh.20:21). Gereja melakukan misi/pengutusan oleh karena Amanat Kristus.  Bagaimana Gereja melakukan misi? Yesus berkata: “Lihatlah, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti.”  (Mat.10:16).
Pengutusan Yesus terhadap gereja, memberi gambaran tentang kesulitan dan tantangan/penderitaan yang setiap saat pasti dihadapi. Bdk. Yesaya 42:3 “QANIM MENORAH”.
Pekabaran Injil
Istilah Pekabaran Injil sebenarnya sebuah istilah dalam bahasa Indonesia yang sulit mendapat padanan kata dalam Greek New Testament (PB bhs. Yunani), walaupun menurut sintaksis bahasa Indonesia istilah ini  benar. Namun istilah Penginjilan (Eu anggelion, euaggelion) lebih tepat untuk digunakan, karena kata ini memiliki padanan kata dalam Greek New Testament (GNT), secara khusus dalam Injil Sinoptis, Yohanes dan Surat-Surat Paulus. (Mat.4:23; Mrk.1:14, 15; I Kor. 9:14, 16; ). Aktifitas Pekabaran Injil dalam Injil Matius mulai dicatat pada ps.4:23.

MARTURIA
“Tetapi kamu akan menerima kuasa (dunamin ), kalau Roh Kudus turun ke atas kamu (epeltontos tou agiou pneumatos ), dan kamu akan menjadi saksiKu(martures) di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” (Kis. 1:8). Catatan Lukas di atas menjadi acuan bagi gereja tentang tugas martures. Menjadi saksi (martir) tidak mudah. Sebab bersaksi bukan sekedar berbicara/bernyanyi. Istilah martir berasal dari dunia pengadilan. Menjadikan segala bangsa murid Yesus…Mateteusate panta ta etne.. (Mat.28:19). Membuat domba menjadi gembala….Poimaine ta probata mou (Yoh.21:16). Tujuan  Akhir Marturia Gereja menjadikan segala bangsa murid Yesus…Mateteusate panta ta etne.. (Mat.28:19). Membuat domba menjadi gembala….Poimaine ta probata mou (Yoh.21:16).

MARTURIA DALAM GKI DI TANAH PAPUA
GKI telah memiliki amanat untuk bermarturia (Tata GerejaPs.6:1). Amanat ini masih terus dilakukan hanya dalam tugas jabatan gereja. Gereja perlu memikirkan ulang dan merumuskan pola-pola khusus dalam rangka memahami arti Imamat Am orang percaya tentang implementasi tugas marturia, bagi warga gereja. Apakah perangkat struktur gereja kita telah maksimal menopang Misi Penginjilan Gereja ?

PENUTUP
Akhirnya, pada akhir sesi ini, ada beberapa pokok pikiran yang sedianya Saya sampaikan sebagai saran /usul:
1.     Program Pekabaran Injil tingkat Klasis dan Jemaat harus memberi tempat yang besar bagi pembinaan dan pelatihan terhadap tugas penginjilan; dan
2.     Setiap sidang-sidang Gerejawi (Jemaat, Klasis dan Sinode) harus ditampilkan tentang statistik petobat baru (orang Kristen baru)
Sekian dan terimakasih

0 komentar:

Posting Komentar