Jumat, 19 Juli 2019

Juli 19, 2019


SISWA KRISTEN BERIMAN, BERMORAL
DAN BERTANGGUNG JAWAB


PENGANTAR
Pramuka SD Katolik se-Kota Jayapura-2017
Adakah sebuah lembaga pendidikan formal maupun non-formal (PAUD, TK, SD, SMP, SMA/SMK, Pergurun Tinggi dan Lembaga-lembaga Kursus) mendidik seorang siswa untuk menjadi tidak berguna? Dengan kata lain, apakah ada sebuah sekolah bertujuan untuk mendidik siswa/muridnya menjadi seorang yang kelak di kemudian hari menjadi pemabuk, pencuri, pengguna narkoba, pelaku sex bebas, dls? Tentu saja tidak ada, kan? Kalaupun ada, mungkin lembaga pendidikan itu keberadaannya tersembunyi. Tetapi, setahu saya, sampai sekarang ini belum ada satu pun lembaga pendidikan yang memiliki tujuan pendidikan seperti itu.
Pada prinsipnya semua lembaga pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan pendidikan beradasarkan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Oleh karena itu, setiap siswa Kristen yang masuk pada sebuah lembaga pendidikan di Indonesia, tentu saja dipersiapkan menjadi anak-anak bangsa yang beriman kepada Tuhan, yaitu Allah yang kita percaya di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, berkepribadian yang mantap, dan berbertanggung jawab sebagai pengikut Yesus Kristus di tengah masyarakat, bangsa dan negara.

SIAPA ITU SISWA KRISTEN
        Sebelum memahami materi ini, perlu setiap siswa/i menjawab pertanyaan ini: “SIAPAKAH SAYA?”

Isilah kolom Identitas pribadi di bawah ini:
IDENTITAS  PRIBADIKU
1
Nama
:

2
Nama Panggilan
:

2
Tempat Tanggal Lahir
:

3
Umur
:

4
Jenis Kelamin
:

5
Anak ke berapa
:
....... (dari ..............bersaudara)
6
Nama Ayah
:

7
Nama Ibu
:

8
Asal Sekolah
:

9
Alamat Tempat Tinggal
:

10
Asal Gereja
:

11
Nama pendeta asal gereja
:

12
Nama Guru SM
:

Jawablah pertanyaan berikut ini:
Apa tujuan Anda belajar di sekolah ini?

........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Sebutkan apa harapan dan cita-citamu di waktu yang akan datang

........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................


SISWA KRISTEN YANG BERIMAN
          Siapakah yang dimaksud dengan siswa Kristen yang beriman? Atau, siapa itu sisiwa Kristen yang percaya kepada Tuhan? Yang dimaksu dengan siswa Kristen adalah seorang pribadi (laki-laki dan perempuan) yang percaya kepada Allah, yaitu Bapa, Anak dan Roh Kudus.
PraPLS/MPLS tahun 2019 SMK 5 Jayapura
          Kita disebut Kristen karena keyakinan kepada Yesus Kristus. Orang Kristen adalah pengikut Yesus Kristus, yang diyakininya sebagai Tuhan dan Juruselamat. Pengikut Kristus pertama kali diperkenalkan ketika orang-orang yang percaya kepada Kristus di kota Antiokiha disebut Kristen (Kis 11:26); dan sampai sekarang nama itu melekat pada setiap identitas semua pengikutnya, baik kita yang ada di Indonesia maupun di berbagai belaan dunia.
          Kata beriman, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dari kata dasar iman yang berarti ketetapan hati, keyakinan, kepercayaan kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Maka, seorang siswa/pelajar Kristen yang beriman adalah orang yang memiliki ketetapan hati, keyakinan dan kepercayaan kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.
          Berbicara tentang beriman, berkeyakinan, dan berkepercayaan kepada Yesus Kristus dalam hubungannya dengan relasi antara yang percaya dan yang dipercaya, yaitu manusia sebagai oknum yang percaya dan Tuhan sebagai Oknum yang dipercaya. Oknum yang dipercaya (Tuhan) adalah Yang Berkuasa sedangkan oknum yang percaya adalah yang tidak berkuasa. Oknum yang percaya mendapat anugerah dari oknum Yang Berkuasa. Mari kita contoh beberapa tokoh yang memiliki iman kepada Tuhan dalam Alkitab, baik di Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

1.            Abraham
Tokoh ini disebut sebagai bapa segala yang percaya, karena memiliki keyakinan kepada Allah, maka ia setia menanti sampai Tuhan menepati janji-Nya dengan memberi seorang anak laki-laki bagi dirinya, yakni Ishak (Kej. 15).

2.            Hana
Wanita ini adalah seorang perempuan mandul, namun oleh karena ketetapan hatinya kepada Tuhan, maka ia dianugerahi seorang anak laki-laki bernama Samuel (1 Sam. 1:1-28).

3.            Tomas
Tokoh ini adalah seorang murid Yesus namun ia tidak percaya akan kebangkitan Gurunya. Akan tetapi ketika setelah melihat Yesus pada waktu menampakkan diri-Nya, maka ia menjadi percaya dan meyakini Yesus sebagai Tuhan dan Allahnya (lih. Yoh. 20:24-29)

4.            Timotius
Timotius adalah seorang pribadi yang baru saja meninggalkan masa remajanya menjadi pemuda Kristen. Kira-kira ia berumur 20 tahun. Sekalipun tergolong muda usinya, tetapi ia memiliki iman yang laur biasa pada Yesus Kristus (2 Tim. 1:5; 3:10-12).

SISWA KRISTEN YANG MENGASIHI
          Pasti kalian sudah mengetahui Hukum Kasih yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya; dan hukum itu pun telah menjadi bagian penting dalam kehidupan orang Kristen di segala zaman dan tempat. Yesus berkata di dalam Injil Matius 22:37-40 tentang hukum Kasih sbb: “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
PraPLS/MPLS tahun 2019 SMK 5 Jayapura
          Hukum kasih yang dirumuskan Yesus Kristus itu telah menjadi dasar perilaku hidup setiap orang Kristen, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, geraja, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Bila seseorang mengasihi Tuhan dan mengasihi sesamanya, tentu ia berperilaku (beretika) baik dan disebut orang yang bermoral. Hukum Kasih yang diberikan Tuhan kepada orang Kristen bermaksud untuk mengontrol setiap sikap orang percaya kepada Tuhan dan sesamanya. Seorang siswa Kristen yang mengasihi Tuhan dan sesamanya sudah pasti ia beretika dan bermoral. Begitu pula, bila ia beretika dan bermoral, itu tandanya ia mengasihi Tuhan dan sesamanya. Pertanyaan untuk kita, Apa itu siswa/pelajar Kristen yang beretika dan bermoral?

1.            Beretika Kristen
“Beretika” berasal dari kata dasar etika yang dalam ilmu kebahasaan (etimologi) berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti kebiasaan, adat, ahlak, perasaan dan cara berpikir. Dalam bentuk jamaknya disebut ta etha yang berarti adat kebiasaan. Jadi etika itu adalah adat kebiasaan. Etika umumnya berbicara tentang nilai dan norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang maupun kelompok/masyarakat.
Alkitab orang Kristen banyak memuat tentang etika yang bernilai tinggi. Orang Kristen belajar berperilaku atau berkelakuan baik berdasarkan nilai-nilai kebenaran yang termuat di dalam Alkitab. Ingat, Alkitab adalah firman Allah (ucapan, perintah Allah) yang mengajarkan para pembacanya untuk berperilaku sesuai dengan firman itu. Misalnya dalam sepuluh hukum Tuhan (lih. Kel. 20:1-17) mengajarkan orang Kristen harus berperilaku baik (beretika baik) terhadap Tuhan dan sesamanya:
1)           Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan;
2)           Jangan membuat patung untuk disembah;
3)           Jangan menyebut nama Tuhan Allahmu dengan sembarangan;
4)           Ingat dan kuduskanlah hari sabatmu (hari ibadahmu);
5)           Hormatilah ayahmu dan ibumu;
6)           Jangan membunuh;
7)           Jangan berzinah;
8)           Jangan mencuri;
9)           Jangan mengucapkan saksi dusta;
10)      Jangan mengingini milik sesamamu.
Semua permintaan Tuhan di atas, selain sebagai hukum Tuhan, tetapi lebih dari itu menjadi ukuran nilai kebenaran umum yang harus mewarnai sikap hidup orang Kristen dalam kehidupannya, termasuk siswa-siswi Kristen di sekolah. Seorang siswa Kristen bila memakai hukum Tuhan ini, yang pasti, ia pasti berkelakuan baik terhadap Tuhan dan sesamanya.

2.            Bermoral Kristen
Moral dalam bahasa Arab disebut akhlāq adalah istilah umum yang sering dipakai manusia menilai manusia lain terkait dengan perbuatan/perilaku seseorang. Kalau perbuatannya dipandang baik, maka orang itu disebut bermoral, sedang perbuatan yang buruk disebut amoral (tidak memiliki nilai positif). Moral berhubungan dengan proses sosialisasi seorang pribadi dengan sesamanya; tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi itu.
Moral Kristen terkait dengan perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber-interaksi dengan manusia berdasarkan kebenaran firman Tuhan (Alkitab). Alkitab adalah dasar moralitas orang Kristen yang diberikan langsung dari Allah kepada umat-Nya. Seluruh perintah Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab adalah hukum dasar yang patut dilaksanakan sesuai dengan perintah itu. Misalnya, seorang anak yang sejak kecil bertumbuh baik tetapi setelah menjadi remaja dan pemuda, karena atas pengaruh lingkungannya, maka ia terjerumus dalam penggunaan narkoba, miras, sex bebas, mencuri, dls, maka ia tidak lagi beretika baik (mematuhi hukum Tuhan) dan orang akan menilainya sebagai anak yang tidak bermoral, melainkan amoral.

3.            Konsekuensi dari hal mengasihi
Apa konsekuensi dari beretika baik dan bermoral sebagai wujud dari hal mengasihi Tuhan dan sesamanya? Yang jelasnya bila kita berbuat baik kepada Tuhan dan sesama, maka ada konsekuensi yang bakal diperoleh. Ada satu bagian pembacaan Alkitab yang menjelaskan tentang hal itu, yaitu kitab Amsal 3:1-10.
a)            Mendengar perintah Tuhan dan orang tua konsekuensinya memiliki umur panjang (1-2).
b)           Mengasihi Tuhan dan sesama koneskuensinya dihargai oleh Tuhan dan sesama (3-4).
c)            Percaya dan takut kepada Tuhan konsekuensinya jalan menunju kesuksesan dijamin oleh Tuhan (5-6).
d)           Takut Tuhan dan menjauhkan diri dari segala kejahatan konsekuensinya sehat di dalam Tuhan (7-8)
e)            Bila kita sudah besar dan sudah memiliki pekerjaan, ingatlah hak miliknya Tuhan, maka Tuhan pun akan memberi berkat dengan limpah dalam hidupmu (9-10)
SISWA KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB
Setiap orang Kristen, siapapun dia, mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam dunia ini. Tidak ada orang yang ditempatkan Tuhan dalam dunia di luar maksud dan tujuan Allah; kita semua lahir dan hidup karena direncanakan Allah. Adakah di antara kita yang lahir di luar rancangan dan rencana Tuhan? Atau, memang ada yang berpikir bahwa kelahiran dan kehidupannya hanya karena kebetulan saja? Tentu saja tidak, kan?
Alkitab memberitahukan bahwa semua orang Kristen yang lahir dan hidup dalam konteks dunia, pada prinsipnya ada di dalam kehendak Tuhan, sehingga ia diberi tugas dan tanggung jawabnya kepadanya. Apa itu tugas dan tanggung jawab setiap pengikut Kristus (orang Kristen) yang hidup dalam dunia ini? Bertolak dari perintah Tuhan dalam hukum-Nya, kita akan melihat tanggung jawab manusia selaku anak-anak Tuhan dalam dunia. Berikut ini ada beberapa tanggung jawab yang harus dilakukan setiap orang Kristen.
1.            Tanggyung jawab terhadap pribadi
2.            Tanggung Jawab terhadap keluarga
3.            Tanggung jawab terhadap gereja
4.            Tanggung jawab terhadap sekolah
5.            Tanggung jawab masyarakat dan lingkungan hidup
6.            Tanggung terhadap bangsa dan negara
7.            Tanggung jawab terhadap Tuhan

PENUTUP
Semoga bermanfaat bagi setiap siswa/siswa Kristen yang membaca tulisan singkat ini, demi memiliki pandangan dan pengetahuan untuk membangun karakter iman dan moral Kristen anak-anak Tuhan.   Tidak ada harapan-harapan lain di luar harapan kita semua, yaitu keluarga, gereja, bangsa dan negara, Tuhan terlebih lagi, ialah kalian menjadi generasi remaja Kristen yang benar-benar mempertahankan imanmu kepada Tuhan Yesus Kristus dan menjadi pribadi-pribadi yang beretika, bermoral dan bertanggung jawab.


Shalom
Pdt. Lucky Matui, S.Th

0 komentar:

Posting Komentar