BERSAMA
MEMILIKI IMAN YANG SAMA
Markus 2:1-12
Sepanjang pelayanan Yesus dalam dunia, hal
terpenting yang dilihat oleh-Nya ialah IMAN. Setiap
orang yang dilayani Yesus, baik yang sakit (buta,
tuli, timpang, kerasukan setan, dls), maupun bagi mereka
yang sehat dan setia mengikuti dan mendengar
pengajaran-Nya, satu hal yang dituntut dari
Tuhan ialah Iman. Mengapa dengan iman? Karena iman yang menyelamatkan,
yang memulihkan, yang menyembuhkan, yang
memberi pengharapan, sehingga Yesus lebih menekankan soal iman bagi orang yang
percaya dan mengikuti-Nya.
Keempat Injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes banyak memberi kesaksian
tentang hal itu.
Apa itu iman? Dalam bahasa Arab dan juga
bahasa Ibrani iman berkaitan dengan kata aman,
keamanan. Pada dasarnya kata iman berarti mantap, teguh, kokoh,
stabil, tak tergoncangkan. Namun dalam peristilahan keagamaan, kata iman mendapat arti baru, yaitu “yakin, pasti tentang sesuatu, pasti
tentang Allah dan wahyu-Nya.” Maka kata iman
kerap kali dipakai dalam arti “dengan pasti menerima kebenaran Allah, dan
menaruh kepercayaan/keyakinan yang utuh, yang benar kepada Allah yang benar.”
Dalam konteks PL iman dalam bahasa Ibrani emun dimengerti oleh kaum Israel sebagai
kepercayaan penuh, utuh hanya kepada Allah yang diyakini sebagai Pencipta,
Pembebas, Penolong, Penjaga dan Pemelihara. Hal ini merupakan ungkapan
kesungguhan kepercayaan yang sempurnah kepada Allah. Sedangkan dalam konteks PB
iman dalam bahasa Yunani disebut pisteuo
mempunyai arti percaya pada Tuhan yang diandalkan sebagai Penolong, Pelindung,
Penjaga, Pemelihara, dls. Mengapa Tuhan diandalkan? Karena diyakin Tuhan itu
akan menjaga, melindungi, memberkati, memelihara, menjawab segala yang
diinginkan oleh manusia yang menaruh seluruh hidupnya kepada pengaturan Allah.
Itulah iman.
Dalam cerita orang
lumpuh disembuhkan ini, kita dapat
melihat bagaiman suatu tindakan nyata iman dari beberapa orang yang membawa
seorang lumpuh pada Yesus untuk disembuhkan. Ada apa dengan Yesus sehingga
beberapa orang itu membawa seorang lumpuh kepada-Nya. Kesaksian kongkrit
membuktikan kalau Yesus itu sanggup menyembuhkan orang yang sakit. Keyakinan
itulah yang memotivasi beberapa orang itu membawah
saudara mereka dipertemukan dengan Yesus untuk dipulihkan. Bahwa Yesus yang
diandalkan, yang diyakini, yang dipercaya
sanggup memulihkan orang lumpuh itu.
Ketika Yesus berhadapan muka dengan si
lumpuh yag diturunkan dari atas atap rumah, Ia
mengajar, perhatian-Nya bukan
pada si lumph itu, melainkan pada iman keempat
orang yang menggotong si lumpuh tadi. Bahwa dengan iman, kepercayaan penuh,
penyerahan pengharapan yang dinyatakan lewat usaha, kerja keras keempat
penggotong itu, Yesus tersentak. Kalau hanya membawa tanpa memiliki iman dan pengharapan kepada Yesus, tentu
saja, keyakinan saya, usaha mereka pasti gagal. Sebab dengan iman ada
usaha bersama, ada tindakan dan harapan bersama. Keempat penggotong itu membawa
si lumpuh tadi berdasarkan iman dan
pengharapan yang sama bahwa hanya
kepada Yesus yang tidak mungkin menjadi mungkin. Yesus
butuh iman bersama yang sama, harapan bersama yang sama, usaha bersama yang
sama. Oleh karena iman dan
pengharapan bersama yang sama kepada Yesus, dan dengan
memiliki usaha bersama kepada Yesus yang sama, tindakan
penyembuhan itu terjadi.
Ternyata iman bersama, pengharapan bersama kepada Tuhan yang sama menjadi kunci
jawaban Yesus atas pergumulan mereka bersama.
Iman yang sama kepada Yesus yang sama bagi
beberapa orang itu membuat hati Yesus tergerak kasih
untuk memulihkan kondisi kelumpuhan si lumpuh itu. Bila
dicermati baik maka kita dapat mengerti kalau iman bersama menjadi power (kekuatan) yang bisa menarik
perhatian dan tindakan Tuhan secara nyata. Percuma bila memiliki iman yang sama tetapi kebersamaan
tidak terbangun baik, mana mungkin mujizat itu menjadi nyata; mana mungkin
kerja mereka membuahkan hasil,
mana mungkin pergumulan mereka menjadi terjawab. Karena
itu, iman yang sama bila disatukan kepada Yesus maka semua harapan pasti
terjawab.
Refleksi
1.
Setiap keluarga Kristen memiliki pergumulan bersama,
dan tentunya kita pun punya
keyakinan yang sama kepada Yesus Kristus. Ingat, Yesus
sanggup melakukan apa yang kita harapkan secara bersama berdasarkan iman kepada Yesus yang utuh. Yesus butuh iman yang fokus pada-Nya dan menolak iman
yang dualistis. Iman yang setengah-setengah adalah iman yang tidak sanggup
meyakini Tuhan melakukan suatu perubahan secara nyata. Mau menyaksikan
keajaiban Tuhan secara nyata dalam hidup kita? Kalau mau, tarulah keyakinan
imanmu sungguh-sungguh kepada Yesus, dan lihatlah tindakan Tuhan yang bakal nyata
dalam hidupmu.
2.
Dalam kehidupan bergereja tentu kita kita semua punya pergumulan yang
sama. Ada tugas bersama yang sedang digumuli oleh setiap persekutuan orang percaya (gereja) di manapun
tempatnya. Ada gereja
yang sedang bergumul dengan pembangunan fasilitasnya, pergumulan pembangunan rohani anggota jemaatnya, sampai
pada pergumulan pelayanan diakonia bagi anggota-anggota jemaatnya yang layak
diperhatikan. Cerita
penulis Injil Markus mau memotivasikan kita bahwa Yesus
sanggup bertindak melakukan semua yang kita
harapakan, tetapi kembali pada diri kita sebagai
persekutuan bersama, adakah kita membawa semua pergumulan itu secara
bersama-sama kepada Yesus Kristus? Yesus butuh iman yang utuh kepada-Nya dan iman
itu dinyatakan secara bersama-sama dengan suatu harapan, Yesus sanggup menolong
gereja-Nya. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar