ALLAH BEKERJA SAMPAI SEKARANG
(Yohanes 5:1-18)
Judul renungan ini adalah
“Allah Bekerja Sampai Sekarang.” Dunia, tempat manusia hidup banyak dengan
pekerjaan. Semua sisi kehidupan selalu saja ada pekerjaan. Sebab itu, setiap
manusia yang hadir dalam dunia pasti bekerja, dan ia akan berhenti bekerja
ketika nafasnya berhenti (meninggal). Itulah sebabnya, ada istilah “hidup untuk
bekerja dan bekerja untuk hidup.”
Ada benarnya juga kedua
istilah itu dipakai dalam konteks kehidupan manusia. Bila “hidup untuk bekerja”
itu artinya ia lahir, hidup dan pasti bekerja, bukan lahir dan hidup tanpa
bekerja. Sedangkan “Bekerja untuk hidup” itu artinya manusia harus bekerja
untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya selama ia diperkenankan Tuhan untuk
hidup.
Dalam bagian pembacaan kita,
Injil Yohanes 5:1-18 menjelaskan pernyataan Yesus kepada orang-orang Yahudi
bahwa “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang,
maka Aku pun bekerja juga.” Pernyataan ini diungkapkan Yesus manakalah
orang-orang Yahudi di Yerusalem tidak setujua dengan tanda heran yang dilakukan
Yesus terhadap seorang laki-laki yang sudah 38 tahun lumpuh di kolam Betesda..
Memasuki kota Yerusalem, ada
sebuah pintu gerbang yang diberi nama Gerbang Domba. Gerbang Domba ini dibangun
di zaman Nehemia (Neh 3:1). Di zaman Yesus, di dalam pintu gerbang Domba itu
terdapat sebuah kolam yang disebut Betesda (bhs Aram yang artinya “rumah rahmat (Allah”). Kolam itu,
setelah para arkeolog menggali dan menemukannya, ternyata panjangnya sekitar 95
meter), dan kolam itu dikelilingin lima serambi (sebuah ruangan yang beratap
namum tidak berdinding.
Nah, kelima serambi itu
dijadikan sebagai tempat orang-orang yang sakit (lumpuh, tuli, buta dls)
menunggu datangnya mujizat Allah. Yohanes menjelaskan bahwa ketika sebagian
dari air kolam itu bergerak/bergoyang, maka setiap orang yang sakit akan berusaha
sekuat tenaganya untuk masuk pada kolam itu; siapa yang lebih dulu, dialah yang
memperoleh kesembuhan. Sebab, menurut cerita orang Yahudi bahwa kolam Betesda
adalah sebuah kolam keramat. Kolam tersebut biasanya malaikat Tuhan sering
datang menggerakan air itu.
Kita bisa membayangkan
bagaimana seorang yang lumpuh bisa bergerak cepat masuk di dalam kolam itu,
sebelum air kolamnya berhenti bergerak? Kita bisa membayangkan bagaimana
seorang yang buta bisa melihat air itu bergetar sehinga ia segera melompat ke
air kolam itu, sebelum airnya berhentik bergerak? Kita pun bisa membayangkan
bagaimana seorang yang tuli dapat mendengar teriakan orang-orang di sekitarnya
kalau air kolam Betesda sedang digerakan oleh malaikat Tuhan, sehingga ia bisa
bergerak lebih cepat melompat ke dalam air kolam itu? Orang-orang sakit di
pinggiran kolam Betesda pada waktu itu hanya punya satu harapan, yaitu dengan
menyentuh air kolam Betesda saja, itu sudah sangat berarti bagi kesembuhannya.
Karena dengan menyentuh air kolam pasti ada kesembuhan, demikian yang
diharapkan semua orang sakit, termasuk simlumpuh 38 tahun itu.
Dari sekian banyak orang sakit
yang berbaring di serambi dekat kolam Betesda itu, seorang pria yang sudah 38
tahun menderita dan bergumul dengan kesakitannya dihampiri Yesus. Yesus
mengerti penderitaan orang tersebut, seperti Dia mengerti kerinduan setiap
orang yang butuh kasih sayang.
Pertanyaan Yesus pada orang
lumpuh itu: “Maukah engkau sembuh?”
Pertanyaan ini bukan berarti Yesus bersedia mengangkat si lumpuh itu ke kolam,
saat air kolam mulai bergerak, melainkan membuktikan kalau Yesus sanggup
menyembuhkannya. Namun, jawaban si lumpuh pada Yesus “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila
air mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah
turun mendahului aku.” Perkataan ini menandakan kalau si lumpuh itu tidak
butuh Yesus menyembuhkannya, melainkan menggendongnya turun ke dalam air kolam Betesda.
Yesus tidak berpatokan pada
perkataan si lumpuh itu, melainkan kerinduannya yang begitu besar akan hal
kesembuhan. Yesus sungguh-sungguh melihat kedalam hati orang lumpuh itu bahwa
ia begitu lama menantikan datangnya kesembuhan dalam pada dirinya. Karena itu,
Yesus dengan tegas berkata kepadanya: “Bangunlah,
angkatlah tilammu (tikarmu) dan berjalanlah.” Perkataan Yesus penuh kuasa,
kuasa motivasi, kuasa semangat dan kuasa membangunkan semangat untuk hidup.
Sebab, dengan mendengar dan melakukan perintah Yesus, kesembuhan menjadi nyata;
bukan lagi melihat goncangan air kolam Betesda, melangkan mendengar perintah
Yesus penuh kuasa itu, maka kesembuhan menjadi pasti.
Kesembuhan orang lumpuh menjadi
bahan perdebatan, setelah beberapa hari kemudian, saat mereka saling berjumpa
di di Bait Allah. Kaum Yahudi tidak menerima kesembuhan yang dilakukan Yesus
terhadap orang lumpu tadi, sebab akibat dari kesembuhan yang terjadi, orang
lumpuh itu telah beraktivitas di hari Sabat (hari perhentian). Bagi Yesus, itu perdebatan yang kosong
nilainya. Yesus tidak lihat dari sisi hukum Taurat, melainkan kebutuhan orang
yang merindukan kasih karunia Tuhan.
Entah bekerja di hari-hari
lain maupun di hari perhentian (sabat) sekalipun, Yesus lebih besar dari hari
Sabat itu. Itulah sebabnya Ia berkata: “Bapa-Ku
bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Maksud Yesus adalah
bila Allah Bapa bekerja sampai sekarang, maka Yesus pun demikian bekerja bukan
hanya sekarang, namun seterusnya, yaitu sampai masa yang akan datang. Hal ini
berarti bahwa kuasa kesembuhan yang dilakukan kepada orang lumpuh 38 tahun itu,
tidak berhenti di waktu itu saja, melainkan akan terus berkelanjutan sampai
zaman yang akan datang. Pekerjaan Yesus adalah pekerjaan yang eksis, terus
menerus (dinamis) di segala zaman dan temapat, dan tidak ada hukum satu pun
dalam dunia ini yang dapat membatasi pekerjaan Yesus yang masih berlaku sampai
sekarang.
PESAN FIRMAN TUHAN
1.
Pekerjaan Tuhan tidak terbatas pada
menyembuhkan orang, tetapai lebih dari itu. Pekerjaan Yesus yang berlaku di masa yang
lalu, tidak berhenti karena dihentikan oleh pagar hukum Taurat, melainkan hingga
sekarang pun kuasa-Nya masih berlaku bagi setiap orang percaya.
2.
Pekerjaan Yesus masih berlaku hingga
sekarang ini. Ingat janji-Nya, ketika sebelum naik ke sorga, Ia berkata kepada
para murid-Nya dan segenap orang percaya di segala zaman dan tempat bahwa ada
tugas pekerjaan-Nya yang diserahkan kepada gereja untuk dilanjutkan, yaitu
bersekutu, bersaksi dan melayani. Karena itu, baik Persekutuan orang-orang
percaya yang dibentuk dan dibangun, Kesaksian yang dijalankan setiap orang
Kristen, dan Pelayanan bagi orang-orang yang berkekurangan, Tuhan ada di situ
dan terus membimbing gereja-Nya yang sampai sekarang masih hidup dan masih
tetap bekerja sampai sekarang. Itu tandanya bahwa Yesus Kristus masih bekerja
sampai sekarang bahkan sampai masa yang akan datang.
Shalom
Pdt. Lucky Matui, S.Th
0 komentar:
Posting Komentar