Rabu, 31 Juli 2019

Juli 31, 2019
ALLAH BEKERJA SAMPAI SEKARANG
(Yohanes  5:1-18)
         
        Judul renungan ini adalah “Allah Bekerja Sampai Sekarang.” Dunia, tempat manusia hidup banyak dengan pekerjaan. Semua sisi kehidupan selalu saja ada pekerjaan. Sebab itu, setiap manusia yang hadir dalam dunia pasti bekerja, dan ia akan berhenti bekerja ketika nafasnya berhenti (meninggal). Itulah sebabnya, ada istilah “hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup.”
        Ada benarnya juga kedua istilah itu dipakai dalam konteks kehidupan manusia. Bila “hidup untuk bekerja” itu artinya ia lahir, hidup dan pasti bekerja, bukan lahir dan hidup tanpa bekerja. Sedangkan “Bekerja untuk hidup” itu artinya manusia harus bekerja untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya selama ia diperkenankan Tuhan untuk hidup.
        Dalam bagian pembacaan kita, Injil Yohanes 5:1-18 menjelaskan pernyataan Yesus kepada orang-orang Yahudi bahwa “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Pernyataan ini diungkapkan Yesus manakalah orang-orang Yahudi di Yerusalem tidak setujua dengan tanda heran yang dilakukan Yesus terhadap seorang laki-laki yang sudah 38 tahun lumpuh di kolam Betesda..
        Memasuki kota Yerusalem, ada sebuah pintu gerbang yang diberi nama Gerbang Domba. Gerbang Domba ini dibangun di zaman Nehemia (Neh 3:1). Di zaman Yesus, di dalam pintu gerbang Domba itu terdapat sebuah kolam yang disebut Betesda (bhs Aram yang artinya “rumah rahmat (Allah”). Kolam itu, setelah para arkeolog menggali dan menemukannya, ternyata panjangnya sekitar 95 meter), dan kolam itu dikelilingin lima serambi (sebuah ruangan yang beratap namum tidak berdinding.
        Nah, kelima serambi itu dijadikan sebagai tempat orang-orang yang sakit (lumpuh, tuli, buta dls) menunggu datangnya mujizat Allah. Yohanes menjelaskan bahwa ketika sebagian dari air kolam itu bergerak/bergoyang, maka setiap orang yang sakit akan berusaha sekuat tenaganya untuk masuk pada kolam itu; siapa yang lebih dulu, dialah yang memperoleh kesembuhan. Sebab, menurut cerita orang Yahudi bahwa kolam Betesda adalah sebuah kolam keramat. Kolam tersebut biasanya malaikat Tuhan sering datang menggerakan air itu.
        Kita bisa membayangkan bagaimana seorang yang lumpuh bisa bergerak cepat masuk di dalam kolam itu, sebelum air kolamnya berhenti bergerak? Kita bisa membayangkan bagaimana seorang yang buta bisa melihat air itu bergetar sehinga ia segera melompat ke air kolam itu, sebelum airnya berhentik bergerak? Kita pun bisa membayangkan bagaimana seorang yang tuli dapat mendengar teriakan orang-orang di sekitarnya kalau air kolam Betesda sedang digerakan oleh malaikat Tuhan, sehingga ia bisa bergerak lebih cepat melompat ke dalam air kolam itu? Orang-orang sakit di pinggiran kolam Betesda pada waktu itu hanya punya satu harapan, yaitu dengan menyentuh air kolam Betesda saja, itu sudah sangat berarti bagi kesembuhannya. Karena dengan menyentuh air kolam pasti ada kesembuhan, demikian yang diharapkan semua orang sakit, termasuk simlumpuh 38 tahun itu.
        Dari sekian banyak orang sakit yang berbaring di serambi dekat kolam Betesda itu, seorang pria yang sudah 38 tahun menderita dan bergumul dengan kesakitannya dihampiri Yesus. Yesus mengerti penderitaan orang tersebut, seperti Dia mengerti kerinduan setiap orang yang butuh kasih sayang.
        Pertanyaan Yesus pada orang lumpuh itu: “Maukah engkau sembuh?” Pertanyaan ini bukan berarti Yesus bersedia mengangkat si lumpuh itu ke kolam, saat air kolam mulai bergerak, melainkan membuktikan kalau Yesus sanggup menyembuhkannya. Namun, jawaban si lumpuh pada Yesus “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila air mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Perkataan ini menandakan kalau si lumpuh itu tidak butuh Yesus menyembuhkannya, melainkan menggendongnya turun ke dalam air kolam Betesda.
        Yesus tidak berpatokan pada perkataan si lumpuh itu, melainkan kerinduannya yang begitu besar akan hal kesembuhan. Yesus sungguh-sungguh melihat kedalam hati orang lumpuh itu bahwa ia begitu lama menantikan datangnya kesembuhan dalam pada dirinya. Karena itu, Yesus dengan tegas berkata kepadanya: “Bangunlah, angkatlah tilammu (tikarmu) dan berjalanlah.” Perkataan Yesus penuh kuasa, kuasa motivasi, kuasa semangat dan kuasa membangunkan semangat untuk hidup. Sebab, dengan mendengar dan melakukan perintah Yesus, kesembuhan menjadi nyata; bukan lagi melihat goncangan air kolam Betesda, melangkan mendengar perintah Yesus penuh kuasa itu, maka kesembuhan menjadi pasti.
        Kesembuhan orang lumpuh menjadi bahan perdebatan, setelah beberapa hari kemudian, saat mereka saling berjumpa di di Bait Allah. Kaum Yahudi tidak menerima kesembuhan yang dilakukan Yesus terhadap orang lumpu tadi, sebab akibat dari kesembuhan yang terjadi, orang lumpuh itu telah beraktivitas di hari Sabat (hari perhentian).           Bagi Yesus, itu perdebatan yang kosong nilainya. Yesus tidak lihat dari sisi hukum Taurat, melainkan kebutuhan orang yang merindukan kasih karunia Tuhan.
        Entah bekerja di hari-hari lain maupun di hari perhentian (sabat) sekalipun, Yesus lebih besar dari hari Sabat itu. Itulah sebabnya Ia berkata: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Maksud Yesus adalah bila Allah Bapa bekerja sampai sekarang, maka Yesus pun demikian bekerja bukan hanya sekarang, namun seterusnya, yaitu sampai masa yang akan datang. Hal ini berarti bahwa kuasa kesembuhan yang dilakukan kepada orang lumpuh 38 tahun itu, tidak berhenti di waktu itu saja, melainkan akan terus berkelanjutan sampai zaman yang akan datang. Pekerjaan Yesus adalah pekerjaan yang eksis, terus menerus (dinamis) di segala zaman dan temapat, dan tidak ada hukum satu pun dalam dunia ini yang dapat membatasi pekerjaan Yesus yang masih berlaku sampai sekarang.

PESAN FIRMAN TUHAN
1.            Pekerjaan Tuhan tidak terbatas pada menyembuhkan orang, tetapai lebih dari itu.  Pekerjaan Yesus yang berlaku di masa yang lalu, tidak berhenti karena dihentikan oleh pagar hukum Taurat, melainkan hingga sekarang pun kuasa-Nya masih berlaku bagi setiap orang percaya.
2.            Pekerjaan Yesus masih berlaku hingga sekarang ini. Ingat janji-Nya, ketika sebelum naik ke sorga, Ia berkata kepada para murid-Nya dan segenap orang percaya di segala zaman dan tempat bahwa ada tugas pekerjaan-Nya yang diserahkan kepada gereja untuk dilanjutkan, yaitu bersekutu, bersaksi dan melayani. Karena itu, baik Persekutuan orang-orang percaya yang dibentuk dan dibangun, Kesaksian yang dijalankan setiap orang Kristen, dan Pelayanan bagi orang-orang yang berkekurangan, Tuhan ada di situ dan terus membimbing gereja-Nya yang sampai sekarang masih hidup dan masih tetap bekerja sampai sekarang. Itu tandanya bahwa Yesus Kristus masih bekerja sampai sekarang bahkan sampai masa yang akan datang.

Shalom
Pdt. Lucky Matui, S.Th

0 komentar:

Posting Komentar