SEJAHTERA KARENA TAKUT AKAN TUHAN
Yoel 1:1-14
POKOK PIKIRAN
- Ayat 1-4 : Seruan kepada Israel tentang bencana belalang;
- Ayat 5-12 : Gambaran bencana yang akan terjadi bagi Israel
- Ayat 13-14 : Seruan pertobatan Yoel kepada Israel
PENGANTAR
Tidak banyak diketahui tentang nabi Yoel, kecuali pendahuluan singkat
diberikan tentang dirinya. Namanya terbentuk dari dua nama ilahi, yaitu Yehova
dan El, yang artinya “Yehova ialah Allah.” Ia adalah anak laki-laki Petuel,
suatu nama yang berarti, “keikhlasan Allah.”(Kita bisa membandingkan dengan nama Elia “Allahku adalah Yahwe, Elihu
“Ia adalah Allahku). Yoel adalah seorang nabi kultis yang berasal dari
Yuhuda dan bernubuat di Yerusalem.
Dalam penyampaian firman Tuhan kepada kaum Yehuda di Yerusalem, ia lebih
banyak mengkritisi kinerja para imam dalam hal persembahan-persembahan di Bait
Allah dan kemurnian pekerjaan itu (1:9,13); menegur perilaku para penduduk
Yerusalem (2:23) di masa pemerintahan raja Yoas. Karena raja Yoas belum cukup
umur untuk menjalankan pemerintahaannya, sehingga imam Yoyada dengan aktif
memimpin pemerintahan kerajaan itu sampai ia besar. Pada waktu itu Yehuda belum
jatuh dalam kekuasaan kerajaan Babel. Tetapi bukan berarti tidak ada ancaman
dari beberapa bangsa besar lainnya seperti Edom, Mesir, Filistin dan Fenisia. Gambaran
kehidupan kaum Israel terlihat jelas hidup tidak sesuai dengan ketetapan Tuhan.
PEMAHAMAN TEKS
1.
Seruan Kepada Israel tentang
bencana Belalang (1-4)
Bila mengamati secara baik ayat 2 dan 3 merupakan seruan kepada kaum Israel (tua-tua dan umat) untuk coba melihat
kembali apakah tulah belalang itu pernah terjadi di zaman mereka (waktu itu)
maupun di zaman nenek moyang mereka? Ini sebuah pertanyaan perenungan bagi kaum
Israel. Yoel menegaskan bahwa tulah belalang yang terjadi harus diceritakan
dari satu generasi ke generasi berikutnya bahwa kejadian itu merupakan hukuman atas kedegilan hati umat Israel terhadap Tuhan.
Hukuman Tuhan dalam bentu tulah belalang yang menghabiskan seluruh hasil
kebun kaum Israel, sangat mempengaruhi dinamika perekonomian bangsa itu. Yoel
menegaskan bahwa kehadiran belalang berlangsung dalam empat tahapan dengan
julukan nama yang berbeda-beda. Awalnya dimulai dengan belalang pengerip yang memakan hasil kebun kemudian kaum Israel,
kemudian datang lagi belalang pindahan
memakan sisa dari makanan belalang pengerip, kemudia berikutnya lagi datang belalang pelompat memakan sisa-sisa yang
ditinggalkan belalang pindahan. Akhirnya yang terakhir datanglah belalang pelahap
yang memakan sisa-sisa makanan yang ditinggalkan belalang pelompat. Hal ini
menandakan kalau hasil kebun dari kaum Israel tidak ada sisianya bagi mereka,
semua habis dimusnahkan belalang-belalang itu.
2.
Gambaran Bencana yang akan terjadi (5-12)
Ayat 5-12 merupakan gambaran bencana yang dialami oleh kaum Israel akibat
tulah belalang. Pohon anggur yang menjadi hasil utama perkebunan Israel menjadi
musnah, pohon arak menjadi buntung dan carang-carangnya menjadi putih karena
terkelupas. Ladang menjadi musnah, gandum pun musnah karena tanah berkabukang.
Tukang-tukang kebun anggur meratap karena hasil tanamannya menjadi musnah. Buah
anggur menjadi kering, minyak menipis, sehingga para petani menjadi malu.
Akibat pertumbuhan ekonomi yang merosot tajam itu, pemberian korban sajian
dan korban curahan menjadi lenyap dari Rumah Tuhan, sehingga para imam menjadi
berkabung, yaitu mereka yang adalah pelayan-pelayan Tuhan. Perekonomian umat
sangat berdampak pada kesetiaan pemberian milik Tuhan
3.
Seruan Pertobatan nabi bagi Israel (17)
Melihat kondisi tulah belalang yang dialami kaum Israel yang demikian
memprihatinkan, nabi Yoel menyampaikan seruan pertobatan. Pertama-tama dimulai
dari para imam, para pelayan mezbah Tuhan. Bahwa para imam dan para pelayan
harus berdoa meminta pengampunan, sehingga tanah akan kembali menjadi subur,
sehingga ekonomi umat menjadi baik sehingga perbendaharaan Bait Allah akan
menjadi normal kembali. Yang kedua, para imam dan para pelayan mezbah
mengadakan ibadah raya puasa yang dihadiri para tua-tua dan seluruh penduduk
Israel untuk memohon pertolongan Tuhan atas tanah dan ekonomi negeri Israel.
Ini merupakan solusi iman nabi Yoel bagi seluruh kaum Israel.
APLIKASI
Kita perlu memahami bersama firman Tuhan dari kitab ini,
yang tentunya memiliki pesan bagi kita semua.
Pertama:
Tuhan itu Pengasih; Ia selalu melakukan sesuatu untuk menegur kita agar
kita jauh lebih baik. Karena itu, lihatlah hukuman Tuhan sebagai pelajaran agar
kita lebih mendekatkan diri lagi kepada Tuhan. Ada banyak cara Tuhan menegur
kita, dan cara Tuhan itu lebih bermanfaat untuk diri kita sendiri.
Kedua:
Bila bencana yang dihadapi oleh kita, entah itu bentuk bencana itu, tentu saja sangat mempengaruhi perekonomian kita. Dan ketika perekonomian
jemaat mengalami gangguan, maka dengan sendirinya sangat berpengaruh dalam
perekonomian gereja. Nah, bilamana hal itu terjadi, maka solusi yang ditawarkan
nabi Yoel adalah solusi yang tepat. Yaitu bahwa pertobatan yang dilalui dengan
doa dan penyesalan adalah jalan satu-satunya menuju perubahan yang terbaik.
Ketiga:
Peranan para pelayan dalam gereja adalah sangat vital bagi pertumbuhan
ekonomi jemaat. Para pekerja Tuhan berperan aktif memberi motifasi, semangat
kepada jemaat untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, maka dengan sendirinya
berkat Tuhan disediakan dengan limpah.
Tuhan memberkati!
Shalom
Pdt. Lucky Matui, S.Th
0 komentar:
Posting Komentar