MENJAGA KRISTUS DALAM
GEREJA
Kolose 2:1-5
POKOK PIKIRAN
- Ayat 1-3 : Ungkapan kerinduan Paulus kepada jemaat Kolose
- Ayat 14-15 : Maksud kerinduan Paulus
PENGANTAR
Suasana Ibadah Minggu di Jemaat GKI Victori Kehiran I (Klasis Sentani) |
Surat Paulus kepada jemaat Krsten di Kolose merupakan surat yang ditulis
dari penjara di Roma. Jemaat ini didirikan oleh seorang sahabat penginjilan
Paulus yang bernama Epafras (1:7). Kota Kolose merupakan bagian dari provinsi
Asia (kekaisaran Romawi) dengan ibu kotanya Efesus. Selain kota Koloses ada
pula kota Laodikia dan Hearapolis yang didiami penganut agama Kristen. Paulus
hanya dapat mengunjungi kota Efesus sedangkan kota Kolose sama sekali Paulus
tidak mengunjunginya. Karena itu, orang-orang Kristen baik di kota Kolose dan
Laodikia tidak pernah melihat dan mengenaln secara dekat pribadi Paulus.
Namun begitu, ketika berada di penjara di Roma, Paulus sempat menulis
sebuah surat kepada jemaat Kolose sebagai rasa tanggungjawabnya terhadap
pertumbuhan jemaat tersebut. Surat Kolose ditulis saat setelah Epafras
mengunjungi Paulus di penjara Roma; ia datang meminta petunjuk dan nasihat
Paulus dalam melaksanakan penginjilan
dan pembinaan di jemaat Kolose. Dari sahabat inilah, Paulus memperoleh
informasi sekitar pertumbuhan dan permasalahaan yang terjadi di jemaat Kolose.
Mendengar segala hal yang diceritakan Epafras, Paulus merasa bertanggungjawab
menasihati jemaat itu oleh karena kepercayaan yang sama kepada Yesus Kristus.
Maksud surat ini dalam rangka menasihati jemaat-jemaat Kristen Kolose yang
mulai dipengaruhi dengan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan pemberitaan
Kristen. Ada ajaran-ajaran sesat yang mendorong anggota jemaat Kolose untuk
percaya kepada roh-roh yang menguasai alam. Bahwa selain Yesus sebagai
Pengantara dengan Allah, ada pula roh-roh alam yang dipandang juga sebagai pengantara
kepada Allah di sorga; dan roh-roh itu harus dipercaya dan sembah. Selain itu,
ada pula aturan hari-hari suci tertentu dari kepercayaan itu yang harus diikuti
oleh jemaat Kolose.
Nah, informasi kondisi spiritual jemaat Kolose seperti itulah yang mendorong Paulus menyurati anggota jemaat tersebut, agar jangan mereka terlalu cepat
percaya kepada ajaran-ajaran yang menyesatkan itu. Paulus menyadari bahwa
sekalipun anggota jemaat Kolose tidak menghilangkan kepercayaan mereka kepada Kristus, tetapi menurut dia, menerima ajaran-ajaran baru yang tidak sesuai dengan
ajaran Kristus, itu suatu tindakan yang tidak terpuji dan amat mengganggu
subtansi kepercayaan Kristen yang sebenarnya. Setelah menulis surat ini Paulus kemudian mengutus Onesimus membawa
suratnya ke jemaat Kolose.
ISI RENUNGAN
Khususnya dalam bagian pembacaan surat Kolose 2:1-5, berisikan tentang himbauan Paulus terhadap jemaat Kristen Kolose.
Himbauan itu diawali dengan ungkapan isi hati Paulus tentang pekerjaannya yang sesungguhnya begitu berat di kalangan jemaat-jemaat Kristen
lainnya. Memang Paulus menyadari kalau jemaat Kristen Kolose itu bukanlah ia
yang mendirikannya, tetapi soal
kepercayaan kepada Yesus Kristus, ia merasa bertanggungjawab penuh akan hal itu. Karena itu, ia mulai menjelaskan sedikit perihal perjuangannya tentang Injil Kristus
yang penting dipertahankan kebenarannya. Bahwa hanya karena Yesus Kristus
Paulus berkorban habis-habisan untuk mendirikan jemaat-jemaat Kristen dan
mempertahankan ajaran Kristus dari berbagai rongrongan ajaran lain.
Paulus begitu besar menaruh atemsi (perhatian) dan harapan besar agar
jemaat Kristen Kolose tetap berdiri pada Injil dan hidup di dalam Kristus.
Jemaat Kolose harus berhati kuat, bersatu dalam kasih sebagai modal keutuhan
persekutuan orang Kristen. Mengapa demikian? Karena dengan menjaga hati dan
persekutuan yang kokoh, mereka pasti memperoleh segala kekayaan pengertian
(sungguh-sungguh mengerti), dan mengenal rahasia Allah, yaitu Kristus Yesus
(ayt. 2). Menurut Paulus, rahasia Allah di sini
ialah Yesus Kristus sendiri. Jemaat Kolose akan mengenal dan diselamatkan Allah
hanya lewat perantaraan Kristus, bukan pada roh-roh filsafat manusia. Filsafat
manusia tidak punya kuasa untuk mendamaikan dan menyatukan manusia dengan Allah, selain di dalam Kristus Yesus. Yang dimaksud dengan
filsafat manusia ialah akal budi manusia yang dianggap dapat menjadi perantara
manusia dengan Allah. Pandangan seperti ini begitu tegas ditolak rasul Paulus.
Menurut rasul yang dijuluki rasul
orang-orang kafir ini bahwa hanya di dalam dan melalui Yesus Kristus
terkandung hikmat dan pengetahuan yang tersembunyi, yang tidak dapat dibukakan oleh filsafat manusia
(2-3).
Paulus berharap dan sangat-sangat berharap agar jemaat Kristen Kolose,
melalui suratnya yang dibawa Onesimus ini, mereka dapat teguh berdiri di atas
dasar pengajaran Kristus yang sesungguhnya. Dengan begitu, menurut Paulus,
jemaat Kristen Kolose tidak mudah digoyahkan oleh pengajaran filsafat manusia
(4).
Sekalipun surat yang ditulis dibalik terali besi penjara kota Roma, dan yang
jarak yang begitu jauh memisahkan Paulus dengan jemaat Kristen
Kolose, tetapi ia percaya kalau hatinya ada di tengah-tengah jemaat itu (5).
APLIKASI ,
Memahami bagi surat ini ini ada beberapa hal
yang esensial yang perlu mendapat perhatian dalam persekutuan kita.
1.
Bahwa akal budi manusia
tidak mampu memahami kehendak dan rencana Tuhan. Ilmu pengetahu disediakan
Allah bukan sebagai alat untuk mencari eksistensi pribadi Allah, melainkan
sebagai alat pembuktian kemahakuasaan Tuhan. Ilmu pengetahua tidak dapat
memecahkan misteri Allah. Karena itu, Yesus Kristus adalah satu-satunya sumber
pengetahuan tentang Allah yang sesungguhnya; di dalam Yesus manusia mengenal
Allah dan melalui Dialah manusia dapat masuk memperoleh keselamatan kekal.
Orang percaya harus menjadikan Yesus Kristus sebagai sumber pengetahuan, pengenalan
dan keselamatan kekal. Ia harus sebagai vondasi kepercayaan Kristen.
2.
Sebagai pekerja Tuhan,
keterpanggilan kita dalam melayani orang-orang percaya (anggota jemaat), tidak
sekedar sebagai tuntutan institusi gereja melainkan sebagai panggilan Tuhan
yang oikumenis. Artinya bahwa keterpanggilan seseorang dalam barisan pekerja
Tuhan, ia tidak saja bertugas memberitakan Injil (membina jemaat) melainkan pula memberi penguatan hati dan penguatan persekutuan. Mengapa harus seperti itu? Karena dengan hati
yang kuat dan persekutuan yang utuh, pada satu sisi, jemaat tidak mudah
diombang-ambingkan kepercayaannya kepada Kristus. Di sisi lain, jemaat pun
sanggup menghadapi disuasi (ancaman) orang-orang atau kelompok tertentu
terhadap eksistensi kepercayaan Kristen. Hati jemaat harus tertuju kepada Yesus
dan persekutuan jemaat dirawat dan dipupuk menjadi kuat, sehingga menjadi pagar kokoh bagi gereja Kristus.
3.
Sebagai persekutuan
orang-orang percaya (gereja), baik sebagai pekerja Tuhan (penatua, syamas, guru
jemaat, penginjil dan pengajar), serta anggota jemaat, kita semua terpanggil
sebagai pengikut (murid) Kristus wajib menjaga beberapa hal penting, yaitu: a) menjaga keyakinan (kepercayaan kita
kepada Yesus Kristus; b) menjaga hati kita kepada ajaran Kristus; dan b) menjaga
persekutuan gereja kita dengan Kristus. Ini yang dimaksud dengan bertanggungjawab
menjaga Kristus dalam Gereja, entah pekerja Tuhan maupun seluruh anggota jemaat
Kristen.
Amin!
Shalom
Pdt. Lucky Matui, S.Th
0 komentar:
Posting Komentar