PIKIRAN TUHAN
TIDAK SANGGUP DISELAMI
1 Samuel 16:14-23
Syalom!!!
Saudara-saudara yang terkasih.
Sering kita tidak mampu
memahami jalan pikiran dan tindakan Tuhan dalam hidup manusia. Karena Allah itu
berkuasa, dan kewenangan-Nya tidak dapat diinterfensi oleh setiap manusia.
Allah bebas melakukan apa saja berdasarkan keinginan dan kehendak-Nya. Oleh
sebab itu, tidak ada seorang pun di antara kita yang dapat mengatur kehendaknya
Tuhan. Demikian pun Daud, sekalipun ia telah dilantik oleh Samuel di Betlehem
menjadi raja, namun ia tidak langsung menggunakan kehendaknya untuk duduk di
istana kerajaan Israel menggantikan Saul.
Ketika Roh Tuhan telah pergi
dari Saul dan roh jahat, atas izin Tuhan, menguasai hidupnya, yaitu sikap kedurhakaan
(ingkar terhadap perintah Tuhan) dan sifat kedegilan (keras kepala kepada
Tuhan), membuat hidup Saul menjadi tidak nyaman. Menyikapi kondisi Saul yang
semakin buruk kelakuannya, para hambanya mengusulkan agar dapat membawa seorang
anak Isai yang bungsu, yaitu Daud, supaya hadir memainkan musiknya sehingga
dapat mengusir roh-roh jahat itu. Dengan begitu, menurut hamba-hamba itu, hidup Saul menjadi tenang. Usulan demikian
diterima baik, dan atas keputusan Saul, Daud dihadirkan di tengah-tengah istana
kerajaan Saul.
Ketika mendengar kabar
permintaan Daud menjadi pelayan raja Saul, Isai (ayah Daud), dengan hati senang
menyiapkan persembahan khusus (seekor keledai, roti, sekirbat anggur dan seekor
anak kambing) kepada raja Israel itu, sambil membawa anaknya menjadi pelayan
bagi Saul di istananya. Saul begitu mengasihi Daud. Tugas Daud selama menjadi
pelayan Saul ialah sebagai pemain musik
kecapi dan pemegang pedang raja
Saul. Benar-benar peran Daud begitu penting bagi raja Saul, saat-saat
kehidupannya sedang berada dalam kondisi yang tidak nyaman.
Saudara-saudari
yang budiman.
Sering kita tidak sanggup
mengerti dan memahami jalan pikirannya Tuhan. Dia bekerja dengan cara yang tak
dapat kita duga. Ia membuat semua terjadi sesuai waktu dan rencana-Nya. Demikian
jalan Tuhan bagi Daud pun demikian. Ketika keseimbangan hidup Saul terancam,
Tuhan menghadirkan Daud di istana orang nomor satu kerajaan Israel itu,
sekalipun anak Isai itu telah dilantik menjadi raja umat Israel resmi di mata
Tuhan. Bahwa dengan menghadirkan Daud di istena Saul, Tuhan mau agar Daud
belajar menilai, manakah pemimpin yang benar-benar takut dan tidak takut akan
Tuhan. Selain itu, Tuhan pun menunjukkan bahwa hanya kuasa-Nya yang sanggup
mengubah rasa takut Saul menjadi normal kembali, hanya dengan permainan kecapi
seorang Daud. Dalam hal ini, kita bisa melihat bagaimana musik dan nyanyian
tentang Tuhan itu mempunyai kuasa menyembuhkan, memulihkan dan menghilangkan
rasa takut yang dialami seseorang.
Sahabat-sahabat, kekasih Kristus.
Bila membaca dan mengerti kisah
dalam pembacaan kita saat ini, maka ada dua hal yang boleh diambil menjadi
pelajaran berharga di tengah-tengah kondisi yan tidak stabil akhir-akhir ini.
1.
Ketika roh jahat datang menghampiri Saul, perasaan takut yang dialaminya
begitu besar sehingga hidupnya tidak stabil seperti biasanya yang dialami
setiap orang. Dalam kondisi Saul seperti itu, bukannya Tuhan menolongnya,
melainkan mengizinkan roh jahat terus-menerus menguasai Saul, supaya
rencana-Nya atas Daud tercapai. Kehadiran Daud dalam istana raja Saul merupakan
rancangan Tuhan yang tak sanggup dicernah oleh pikiran manusia. Apakah Tuhan
sebegitu jahat terhadap Saul? Tidak! Tuhan melakukan hal itu karena Saul sendiri
sudah tidak lagi menghormati-Nya. Tuhan memakai Daud, sekalipun masih remaja,
hadir sebagai penolong rasa takut yang dialami Saul. Wabah covid-19 ini, selain
sebagai virus yang sistem penularannya begit cepat, ia pun juga sebagai roh jahat
yang menakut-nakuti kita, baik melalui media sosial dan media masa, sehingga
membuat iman dan pengharapan kita menjadi ciut. Apakah kita akan tetap berada
di dalam kondisi seperti itu? Tidak, saudaraku. Dalam hal ini, perlu ditegaskan
bahwa bukannya kita menyalahkan media itu, melainkan bagaimana memanfaatkan
media yang benar dan bertanggung jawab dalam membagi dan menerima segala pesan
yang positif. Sebagaiman Tuhan menghadirkan Daud menolong dan menghibur Saul
dalam rasa takutnya itu, Tuhan pun akan memakai orang lain, entah itu pemimpin
pemerintah, gereja, para medis, para LSM
untuk memberikan semangat pada kita semua. Itulah sebabnya, bijaksanalah
dalam menerima segala informasi terkait dengan pandemi virus itu. Ingat, berita
yang baik adalah informasi yang membangun iman dan harapan kita pada Tuhan,
bukannya menakut-nakuti dan mempuruk keadaan di sekitar kita. Terlebih penting
lagi ialah tempatkanlah Tuhan di atas rasa takut, supaya hati, jiwa dan tubuh
kita menjadi aman dalam segala kondisi.
2.
Kehadiran Daud di tengah-tengah kehidupan pribadi dan keluarga Saul adalah
untuk menghibur dengan musik dan nyanyiannya tentang Tuhan. Hal menunjukkan
pada kita bahwa puji-pujian (ibadah dan penyembahan) kepada Tuhan di
tengah-tengah keluarga itu begitu penting. Apalagi kondisi kita akhir-akhir ini
dengan wabah virus corona, kehidupan persekutuan kita di gereja semuanya telah
dialihkan di setiap rumah-rumah tangga Kristen, maka di sini mengingatkan kita
bahwa mesbah peribadahan (pujia-pujian, penyembahan) kepada Tuhan dalam
keluarga adalah momen terbaik untuk membangun persekutuan ayah, ibu dan
anak-anak yang sekian lama terkikis menjadi normal kembali. Ibadah yang
berlangsung dalam rumah tangga setiap keluarga menghadirkan kuasa yang
menguatkan iman, pengharapan dan kasih kepada Tuhan. Ingat, Tuhan selalu hadir
di tengah-tengah peribadahan (mazmur dan puji-pujian) kita dalam rumah tangga
setiap keluarga. Yakinlah, Tuhan Yesus adalah Penolong kita. Amin.
0 komentar:
Posting Komentar