Kamis, 02 April 2020

April 02, 2020

PIKIRAN TUHAN TIDAK SANGGUP DISELAMI
1 Samuel 16:14-23
Syalom!!!
Saudara-saudara yang terkasih.
        Sering kita tidak mampu memahami jalan pikiran dan tindakan Tuhan dalam hidup manusia. Karena Allah itu berkuasa, dan kewenangan-Nya tidak dapat diinterfensi oleh setiap manusia. Allah bebas melakukan apa saja berdasarkan keinginan dan kehendak-Nya. Oleh sebab itu, tidak ada seorang pun di antara kita yang dapat mengatur kehendaknya Tuhan. Demikian pun Daud, sekalipun ia telah dilantik oleh Samuel di Betlehem menjadi raja, namun ia tidak langsung menggunakan kehendaknya untuk duduk di istana kerajaan Israel menggantikan Saul.
        Ketika Roh Tuhan telah pergi dari Saul dan roh jahat, atas izin Tuhan,  menguasai hidupnya, yaitu sikap kedurhakaan (ingkar terhadap perintah Tuhan) dan sifat kedegilan (keras kepala kepada Tuhan), membuat hidup Saul menjadi tidak nyaman. Menyikapi kondisi Saul yang semakin buruk kelakuannya, para hambanya mengusulkan agar dapat membawa seorang anak Isai yang bungsu, yaitu Daud, supaya hadir memainkan musiknya sehingga dapat mengusir roh-roh jahat itu. Dengan begitu, menurut hamba-hamba itu,  hidup Saul menjadi tenang. Usulan demikian diterima baik, dan atas keputusan Saul, Daud dihadirkan di tengah-tengah istana kerajaan Saul.
        Ketika mendengar kabar permintaan Daud menjadi pelayan raja Saul, Isai (ayah Daud), dengan hati senang menyiapkan persembahan khusus (seekor keledai, roti, sekirbat anggur dan seekor anak kambing) kepada raja Israel itu, sambil membawa anaknya menjadi pelayan bagi Saul di istananya. Saul begitu mengasihi Daud. Tugas Daud selama menjadi pelayan Saul ialah sebagai pemain musik kecapi dan pemegang pedang raja Saul. Benar-benar peran Daud begitu penting bagi raja Saul, saat-saat kehidupannya sedang berada dalam kondisi yang tidak nyaman.
        Saudara-saudari yang budiman.
Sering kita tidak sanggup mengerti dan memahami jalan pikirannya Tuhan. Dia bekerja dengan cara yang tak dapat kita duga. Ia membuat semua terjadi sesuai waktu dan rencana-Nya. Demikian jalan Tuhan bagi Daud pun demikian. Ketika keseimbangan hidup Saul terancam, Tuhan menghadirkan Daud di istana orang nomor satu kerajaan Israel itu, sekalipun anak Isai itu telah dilantik menjadi raja umat Israel resmi di mata Tuhan. Bahwa dengan menghadirkan Daud di istena Saul, Tuhan mau agar Daud belajar menilai, manakah pemimpin yang benar-benar takut dan tidak takut akan Tuhan. Selain itu, Tuhan pun menunjukkan bahwa hanya kuasa-Nya yang sanggup mengubah rasa takut Saul menjadi normal kembali, hanya dengan permainan kecapi seorang Daud. Dalam hal ini, kita bisa melihat bagaimana musik dan nyanyian tentang Tuhan itu mempunyai kuasa menyembuhkan, memulihkan dan menghilangkan rasa takut yang dialami seseorang.
Sahabat-sahabat, kekasih Kristus.
Bila membaca dan mengerti kisah dalam pembacaan kita saat ini, maka ada dua hal yang boleh diambil menjadi pelajaran berharga di tengah-tengah kondisi yan tidak stabil akhir-akhir ini.
1.        Ketika roh jahat datang menghampiri Saul, perasaan takut yang dialaminya begitu besar sehingga hidupnya tidak stabil seperti biasanya yang dialami setiap orang. Dalam kondisi Saul seperti itu, bukannya Tuhan menolongnya, melainkan mengizinkan roh jahat terus-menerus menguasai Saul, supaya rencana-Nya atas Daud tercapai. Kehadiran Daud dalam istana raja Saul merupakan rancangan Tuhan yang tak sanggup dicernah oleh pikiran manusia. Apakah Tuhan sebegitu jahat terhadap Saul? Tidak! Tuhan melakukan hal itu karena Saul sendiri sudah tidak lagi menghormati-Nya. Tuhan memakai Daud, sekalipun masih remaja, hadir sebagai penolong rasa takut yang dialami Saul. Wabah covid-19 ini, selain sebagai virus yang sistem penularannya begit cepat, ia pun juga sebagai roh jahat yang menakut-nakuti kita, baik melalui media sosial dan media masa, sehingga membuat iman dan pengharapan kita menjadi ciut. Apakah kita akan tetap berada di dalam kondisi seperti itu? Tidak, saudaraku. Dalam hal ini, perlu ditegaskan bahwa bukannya kita menyalahkan media itu, melainkan bagaimana memanfaatkan media yang benar dan bertanggung jawab dalam membagi dan menerima segala pesan yang positif. Sebagaiman Tuhan menghadirkan Daud menolong dan menghibur Saul dalam rasa takutnya itu, Tuhan pun akan memakai orang lain, entah itu pemimpin pemerintah, gereja, para medis, para LSM  untuk memberikan semangat pada kita semua. Itulah sebabnya, bijaksanalah dalam menerima segala informasi terkait dengan pandemi virus itu. Ingat, berita yang baik adalah informasi yang membangun iman dan harapan kita pada Tuhan, bukannya menakut-nakuti dan mempuruk keadaan di sekitar kita. Terlebih penting lagi ialah tempatkanlah Tuhan di atas rasa takut, supaya hati, jiwa dan tubuh kita menjadi aman dalam segala kondisi.
2.           Kehadiran Daud di tengah-tengah kehidupan pribadi dan keluarga Saul adalah untuk menghibur dengan musik dan nyanyiannya tentang Tuhan. Hal menunjukkan pada kita bahwa puji-pujian (ibadah dan penyembahan) kepada Tuhan di tengah-tengah keluarga itu begitu penting. Apalagi kondisi kita akhir-akhir ini dengan wabah virus corona, kehidupan persekutuan kita di gereja semuanya telah dialihkan di setiap rumah-rumah tangga Kristen, maka di sini mengingatkan kita bahwa mesbah peribadahan (pujia-pujian, penyembahan) kepada Tuhan dalam keluarga adalah momen terbaik untuk membangun persekutuan ayah, ibu dan anak-anak yang sekian lama terkikis menjadi normal kembali. Ibadah yang berlangsung dalam rumah tangga setiap keluarga menghadirkan kuasa yang menguatkan iman, pengharapan dan kasih kepada Tuhan. Ingat, Tuhan selalu hadir di tengah-tengah peribadahan (mazmur dan puji-pujian) kita dalam rumah tangga setiap keluarga. Yakinlah, Tuhan Yesus adalah Penolong kita. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar