Sabtu, 07 September 2019

September 07, 2019

YA TUHAN, TIAP JAM
Kidung Jemaat 457


Ya Tuhan, tiap jam ‘kumemerlukanM
Engkaulah yang membri sejahtera penuh
Setiap jam ya Tuhan, Dikau kuperlukan
‘kudatang Juruslmat berkatilah
 Demikan bunyi bait pertama dari Kidung Jemaat 457 “Ya Tuhan, Tiap Jam”.

Pernakah Anda mengikuti ibadah di gereja dan seorang pendeta yang kebetulan memimpin ibadah pada saat itu mengajak Anda dan seluruh jemaat melagukan nyanyian kidung jemaat ini? Apakah Anda pernah bertanya dalam benakmu tentang latar belakang nyanyian ini?
Saya mempunyai pengalaman saat memimpin ibadah di salah satu jemaat GKI di Klasis Sentani. Dalam tata cara ibadah itu saya masukan nyanyian Kidung Jemaat 457 sebagai salah satu nyanyian seluruh jemaat. Setelah ibadah usai, sementara saya mengemasi semua perlengkapan ibadah saya untuk segera kembali ke rumah, ada seorang pemudi yang datang menghampiri saya, lalu bertanya: “Pa pendeta, bolehkah saya menanyakan sesuatu? “Oh… boleh saja!”, ucapku demikian. Pemudi itu bertubuh langsing, rambutnya sebatas bahu dan wajahnya begitu ceriah. Pertanyaan begini: “Apa sih latar belakang dari nyanyian KJ 457, ‘Ya Tuhan, Tiap Jam’ itu’?. Saya pingin mengetahuinya?”.
Pertanyaan ini terdengar mudah, tetapi sulit juga untuk dijawab. Kebetulan pada saat itu saya sendiri pun belum mengetahui latar belakang KJ 457 ini, maka saya menjawabnya: “Nona…bolehkah Anda memberi waktu pada saya mencari jawabannya?”. Beruntung pemudi itu sangat mengerti, sehingga ia tidak berkomentar apa-apa, malah ia dengan senang hati berkata: “Oh…begitu? Baiklah, saya akan menunggu jawaban bapak!”. Sepanjang perjalanan ke rumah, di atas kendaranku, saya berpikir bagaimana saya memperoleh jawaban atas pertanyaan si pemudi tadi.
Tiga hari kemudian, saya memperoleh jawaban itu, tepatnya di dalam sebuah buku yang berjudul “Kisah Kidung” yang ditulis oleh Dr. Alfred Simajuntak, seorang pendiri Yayasan Musik Gereja (YAMUGER) Indonesia. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Musik Gereja Di Indonesia, cetakan ke-2 tahun 2007.
Beberapa minggu kemudian, tepatnya dalam ibadah gabungan pemuda Klasis GKI Sentani yang dilaksanakan dua bulan sekali, saya kembali bertemu dengan pemudi tersebut dan menjawab pertanyaannya seperti ini:
Nyanyian Kidung Jemaat 457 “Ya Tuhan, Tiap Jam” diciptakan oleh seorang ibu rumah tangga, namanya Annie Sherwood Hawks. Annie lahir di Hoosick, New York, pada tahun 1835. Ia menikah dengan Charles Hawks dan dikaruniai tiga orang anak. Mereka tinggal di Brooklyn, New York dan menjadi anggota gereja Baptis. Kebetulan pendeta gereja itu adalah Dr. Robert Lowry, seorang ahli musik. Dr. Roberd-lah yang kemudian membantu Annie menyusun melodi dari nyanyian Kidung Jemaat 457 ini. Sebanyak 400 syair lagu yang diciptakan Annie, dan syair lagu Ya Tuhan, Tiap Jam yang paling terkenal sekarang.
Apa yang terjadi sehingga Annie Hawks mengarang syair lagu itu? Ternyata saya menemukan catatan ringkas dari Annie Hawks yang berkata: “Ketika itu saya berumur 37, seorang ibu rumah tangga yang masih tergolong muda. Itu tahun 1872. Suatu pagi saya sibuk dengan urusan rumah tangga, tiba-tiba timbul pikiran pada diri saya, betapa indahnya hidup dekat Tuhan, entah itu dalam keadaan bahagia ataupun derita. Timbullah kata-kata berikut ini dalam hati saya: “Ya Tuhan, tiap jam, aku memerlukanMu…”. Lalu saya membuat syair itu.
Jadi, syair nyanyian Kidung Jemaat 457 tersebut tercipta pada tahun 1872, tepatnya di kota Brooklyn. Awalnya syair lagu ini hanya empat ayat saja, kemudian Dr. Lowry membuat melodinya dan menambah refrein nyanyian ini. Lalu, oleh YAMUGER menerjemahkan menjadi enam ayat, yang sekarang kita pakai. Demikian penjelasan saya kepada pemudi tersebut, usai ibadah.
Sebelum mengakhiri tulisan singkat ini, saya hanya mau katakan satu hal kepada saudara sekalian bahwa dalam hidupan ini, baik di dalam rumah tangga kita, di tempat kerja kita masing-masing, entah itu sebagai seorang PNS, TNI/Polri, pengusaha, petani, nelayan, buru, mahasiswa dan pelajar, tentunya dalam menapaki hidup selalu saja ada suka maupun duka. Tetapi, yang perlu kita ingat pesan dari Annie Hawks bahwa hanya dengan hidup dekat bersama Tuhan, kehidupan kita akan jadi lebih indah. Karena hidup yang diberikan Tuhan kepada kita akan indah kalau dekat dengan Tuhan. Singkat kata, “hidup dekat dengan Tuhan, kehidupan menjadi indah”. Amin?

Semoga bermanfaat!
Pdt. Lucky Matui, S.Th

0 komentar:

Posting Komentar